Senin, 22 Oktober 2012

KEAMANAN KOMPUTER



Ada beberapa hal yang bisa menjawab pertanyaan mengapa kita perlu mengamankan sistem komputer, antara lain :

1.      Menghindari resiko penyusupan, kita harus memastikan bahwa system tidak kemasukaan penyusup yang bisa membaca, menulis dan menjalankan program-program yang bisa mengganggu atau menghancurkan system kita.
2.      Mengurangi resiko ancaman, hal ini biasa berlaku di institusi dan perusahaan swasta. Ada beberapa macam penyusup yang bisa menyerang system yang kita miliki, antara lain :
a.       Si Ingin Tahu, jenis penyusup ini pada dasarnya tertarik menemukan jenis system yang kita gunakan.
b.      Si Perusak, jenis penyusup ini ingin merusak system yang kita gunakan atau mengubah tampilan layar yang kita buat.
c.       Menyusup untuk popularitas, penyusup ini menggunakan system kita untuk mencapai popularitas dia sendiri, semakin tinggi system keamanan yang kita buat, semakin membuat dia penasaran. Jika dia berhasil masuk kesistem kita maka merupakan sarana bagi dia untuk mempromosikan diri.
d.      Si Pesaing, penyusup ini lebih tertarik pada data yang ada dalam system yang kita miliki, karena dia menganggap kita memiliki sesuatu yang dapat mengguntungkan dia secara finansial atau malah merugikan dia (penyusup).
3.      Melindungi system dari kerentanan, keretanan akan menjadikan system kita berpotensi untuk memberikan akses yang tidak diizinkan bagi orang lain yang tidak berhak.
4.      Melindungi system dari gangguan alam seperti petir dan lain-lainnya.

Sejalan dengan semakin kompleks dan semakin majunya teknologi informasi, maka akan semakin bertambah pula resiko mengenai keamanan data dewasa ini. Bagi kita yang terbiasa menggunakan produk Microsoft, baik itu Microsoft Windows maupun Microsoft Office tentu akan sangat memahami hal ini. Setiap hari kita menghadapi resiko terkena virus, baik yang melalui email maupun dari teman yang menggunakan format Microsoft.

Melihat dari point-point di atas, sebenarnya kenapa kita perlu menjaga keamanan komputer adalah untuk menjaga informasi, karena informasi sudah menjadi komoditi yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada disebuah “Information based society”. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual.

Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ketangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi. Contoh informasi tentang produk yang sedang dikembangkan, maka algoritma dan teknik-teknik yang digunakan dalam pengembangan tersebut wajib dijaga kerahasiaannya. Untuk itu keamanan system informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima.

Namun dengan berkembangnya TI, jaringan komputer seperti LAN dan Internet memungkinkan untuk menyediakan informasi yang cepat. Ini salah satu alas an perusahaan atau organisasi mulai berbondong-bondong membuat LAN untuk system informasinya dan menghubungkan LAN tersebut ke Internet. Terhubungnya LAN atau komputer ke Internet membuka potensi adanya lubang keamanan  (security hole) yang tadinya bisa ditutupi dengan mekanisme keamanan secara fisik. Akibatnya kemudahan mengakses informasi berbanding terbalik dengan tingkat keamanan system informasi itu sendiri. Semakin tinggi tingkat keamanan semakin sulit untuk mengakses informasi.

Aspek-aspek keamanan komputer :

Inti dari keamanan komputer adalah melindungi komputer dan jaringannya dengan tujuan mengamankan informasi yang berada di dalamnya. Keamanan komputer sendiri meliputi beberapa aspek , antara lain :

  1. Privacy, adalah sesuatu yang bersifat rahasia(provate). Intinya adalah pencegahan agar informasi tersebut tidak diakses oleh orang yang tidak berhak. Contohnya adalah email atau file-file lain yang tidak boleh dibaca orang lain meskipun oleh administrator. Pencegahan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi enksripsi, jadi hanya pemilik informasi yang dapat mengetahui informasi yang sesungguhnya.
  2. Confidentiality,  merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan khusus tetapi tetap dijaga penyebarannya. Contohnya data yang bersifat pribadi seperti : nama, alamat, no ktp, telpon dan sebagainya. Confidentiality akan terlihat apabila diminta untuk membuktikan kejahatan seseorang, apakah pemegang informasi akan memberikan infomasinya kepada orang yang memintanya atau menjaga klientnya.
  3. Integrity, penekanannya adalah sebuah informasi tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik informasi. Terkadang data yang telah terenskripsipun tidak terjaga integritasnya karena ada kemungkinan chpertext dari enkripsi tersebut berubah. Contoh : Penyerangan Integritas ketika sebuah email dikirimkan ditengah jalan disadap dan diganti isinya, sehingga email yang sampai ketujuan sudah berubah.
  4. Autentication, ini akan dilakukan sewaktu user login dengan menggunakan nama user dan passwordnya, apakah cocok atau tidak, jika cocok diterima dan tidak akan ditolak. Ini biasanya berhubungan dengan hak akses seseorang, apakah dia pengakses yang sah atau tidak.
  5. Availability, aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut. Disamping itu akses yang lambat juga menghambat terpenuhnya aspe availability. Serangan yang sering dilakukan pada aspek ini adalah denial of service (DoS), yaitu penggagalan service sewaktu adanya permintaan data sehingga komputer tidak bisa melayaninya. Contoh lain dari denial of service ini adalah mengirimkan request yang berlebihan sehingga menyebabkan komputer tidak bisa lagi menampung beban tersebut dan akhirnya komputer down.




Keamanan Informasi dan Perusahaan


Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak mendeteksi adanya penipuan di sebuah system yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.


Sering kali sulit untuk membujuk manajemen perusahaan atau pemilik system informasi untuk melakukan investasi di bidang keamanan. Keamanan ini tidak dapat muncul demikian saja, tetapi harus di rencanakan. Ibarat kita membangun sebuah rumah, maka kelengkapan kunci pintu harus dimasukan ke anggaran perencanaan rumah. Demikian pula dengan pengamanan sebuah system informasi, jika tidak kita anggarkan diawal, kita akan dikagetkan dengan kebutuhan akan adanya perangkat pengamanan seperti firewall, Detection system, antivirus dan lain-lainnya.

Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk merencanakan keamanan komputer :
  1. Hitung kerugian apabila system infomasi kita tidak bekerja selama  1 jam, selama 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan. (Bayangkan server detik.com tidak dapat diakses selama beberapa hari. Setiap hari dia mendapat kerugian berapa juta.
  2. Hitung kerugian apabila ada kesalahan informasi (data) pada system informasi yang kita miliki. Contohnya WEB kita mengumumkan harga sebuah barang yang berbeda dengan harga yang ada di toko kita.
  3. Hitung kerugian apabila ada data yang hilang, misalnya berapa kerugian yang diderita apabila daftar customer dan invoice hilang dari system kita dan berapa biaya rekonstruksinya kembali.
  4. Apakah nama baik perusahaan anda merupakan sebuah hal yang harus dilindungi? Bayangkan bila sebuah bank terkenal dengan rentannya pengamanan data-datanya, bolak balik terjadi security incidents. Tentu mengakibatkan banyak nasabah pindah ke bank lain karena takut akan keamanan uangnya.

Pengelolaan keamanan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (risk management). Lawrie Brown menyarankan menggunakan “Risk Management Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats). Ada 3 komponen yang memberikan konstribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerebilites dan Threats.



Sumber : idrizon.files.wordpress.com/.../pengertian-keamanan-komputer.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar